Translate

Minggu, 17 Mei 2015

INSAN SEJATI








INSAN SEJATI

                                                                                                            By “ Karma_

Pagi selepas subuh..
Ingin rasanya ku tarik kembali selimut yang blum sempat ku rapikan,
Sayup ku dengar kicoan burung di susuli Ombak yang membadai pantai,
Termenung,..? aku termenung mengenangkan sosok yg berjuluk pahlawan tanpa tanda jasa?
                 
Wahai guru ku….!
Mungkin ini bukan kado yang indah untukmu
Bukan juga rangkaian puisi indah bagimu
Tidak juga sebuah hadiah terindah yang bisa kupersembahkan
Namun,,,, ini tentang ketulusan insan sejati.

Guruku….. 
Rumahku tak akan menjadi sebuah sangkar karena mu, melainkan telah kau dirikan tiang utama sebuah kapal layar bagiku,... Tiada itu hanya setipis kulit ari yang menutupi kerawanan sebuah luka,, Tetapi ... 
jadi;ah ia kelopak mata yang memberi perlindungan kepada netra..

Guru,,, ? Dahulu aku hanya secarik kertas yang tak tertulis apapun…
Dahulu aku hanya titik yang tak bermakna apapun_
Namun,,,,Namamu seperti bernafas mengajari kami santun sejak awal-Mengajari kami amal dari awal-Mengajari kami iman dari awal
Segala kepayahan terus-menerus kau tularkan,,,
Kau bimbing kami dengan ktulusan mu..,
Kau daur ulang kami hingga kami bisa berdiri, berlari meraih mimpi..…

Guru,,,,Tiap bicaraku membuat Mu kecewa,
Batin mu terkadang sakit dg sikap ku..
Tapi,,,,,jiwa utuhmu tetap memegang amanah yg terpikul di bahu mu..
begitu besar dosa ku padamu.
Pagi selepas subuh_sebelum aku berusia senja…
Ku mohon ampun pada mu..

Wahai kau putra_putri bangsa…!?
Setinggi apapun kau melompat_sejauh apapun kau terbang_dan seagung apapun drajad yg kau banggakan..
Ingatlah_kau bukan siapa-siapa tanpa jasa seorang guru…?
Itulah ia yang memberi tanpa diminta, itulah ia yg memberi tanpa pamrih...
Terimakasih guru ku…….maafkan kami, maafkanlah aku guru ku.?

*****888*****


GURUKU….

 By. Ustazd H. Husain. LC
Terimakasih guruku kaulah pembimbing kami -
Kaulah pengajar kami, kaulah pendidik kami
Guruku…
Itulah julukanmu yang tak pernah bosan dalam mengajar dan membimbing kami…
Guruku…
            Tanpa dirimu kami akan hancur -Tanpa dirimu kami akan sengsara
            Tanpa dirimu kami akan sesat
Guruku…
            Terimakasih atas jasa-jasamu -Pahlawan tanpa tanda jasa
Guruku yang mendididik kami yang membekali kami ilmu dengan tulus dan sabar..

Senyummu memberikan semangat untuk kami_ menyongsong masa depan yang lebih baik_ setitik peluhmu menandakan sebuah perjuanagan yang sangat besar untuk muridnya_

Terimakasih guruku…..Perjuanganmu sangat berarti bagi kami,
Tanpa mu, ku tak akan tahu tentang dunia ini..
Guruku.. akan selalu kami panjatkan doa untukmu, terimkasih guruku..

Teman-teman,,
Majulah terus siswa MTs Gunung Galesa..
Dengar-dengar isi tulisan ini,, hanya kepada mu harapan kami,,hanya kepada kalian cita-cita dipertaruhkan.._ tak ada sesuatu yang tak munkin bagi kalian - Bangkitlah melawan mendra….

Kuasailah diri kalian dengan sikap optimis
Paculah laju kudamu sekencang-kencangnya - Lawanlah bebatuan yang mengusik dijalan - Ingat.. engkaulah adalah harapan

Engkau adalah masa depan - Masa depan ada di tangan kalian
Harapan terpendam ada dipundak kalian
Nasib bangsa kalian yang menentukan antara dua…
Diantara dua,, aku harus memilih - Entah satu baik/buruk.

Aku tak bisa berdiri antara keduanya - Dan aku menentukan antara dua
Aku harus masuk…..
            Entah jatah muda / sulit - Aku tak bias bergelut antara keduanya
            Dan aku meratapinya diantara dua

Aku harus berjuang
Entah satu manis / pahit
Aku tak ingin kalah.

            Terimakasih guruku dan hatimu untuk semua sepanjang pendidikan,
            Hanya ucapan terakhir dari mulutku dihari guru ini..
            Gempitakanlah selalu jiwa wahai siswa gunung galesa…
 ________________________________________________________________________

 Jika kau ingin memanen semusim, maka tanalah biji-bijian,
jika kau ingin memanen sepanjang tahun, tanamlah pohon,
Namun jika engkau ingin memanen sepanjang masa.....
Maka didiklah pribadi yang akan menanamnya..."

(Filsuf Cina, Lao Tse)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar